Senin, 04 April 2011

Semua Ada Waktunya

Sabar....belum waktunya.....
Sering kali kalimat ini dianggap sebagai penenang disaat anda kecewa.Memang tidak seberapa pengaruhnya,tapi lumyanlah masih bisa dipakai untuk menumbuhkan harapan.Saya pernah berfikir siapa ya kira-kira orang yang pertama kali ngomong kalimat ini ? Soalnya menurut saya ini hebat loh..kalimat yang benar-benar memang benar.
Semua memang ada waktunya,kalo engga sekarang ya nanti,besok,lusa,minggu depan,minggu depannya lagi,bulan depan,bulan depannya lagi,tahun depan,dan seterus terus terus terusnya..hehe
Bisa dibukitkan kalo anda benar-benar percaya.Jangan dibuktikan kalo engga percaya.

Waktu SD saya sering melihat anak-anak SMP pulang lebih awal (bukan bolos).Saya kecewa karena saya aja yang anak sd belum pulang ko anak smp udah pada pulang.Saya terus menggerutu,"ah,yang lebih tua aja udah pada pulang,ko saya yang masih kecil ga pulang-pulang.licik nih..!!".Saya pikir kan harusnya anak SMP pulangnya siang,pelajarannya kan lebih banyak.Pingin tuh bisa pulang lebih awal kaya gitu.Kecewa...(walau digimanain juga ga bakalan bisa kaya mereka,kan beda instansi).Sabar naaaa........
Tapi ahirnya saya mengalaminya juga waktu saya duduk di bangku SMP.
Waktu SMP saya ingin sekali punya sepedah.Tapi karena terlalu banyak buku yang harus dibeli,ga kebeli tuh sepedah.Kecewa dan sekali lagi sabar naaaa......
Tapi ahirnya waktu SMA saya dibeliin sepedah juga.
Waktu SMA saya iri sekali sama teman saya yang jago internet padahal sekolahan saya masih minim fasilitas dulu.Bisa otak atik palikasi buat hp,bikin akun ini akun itu,edit ini edit itu,ngblog sana ngblog situ.Sedangkan saya ke warnet aja ga pernah dulu (hahahaha).Sekali lagi sabar naaaa...
Tapi ahirnya sekarang saya bisa.Hp udah saya otak atik (sampe error berkali kali),internet alhamdulilah,blog saya juga udah punya.
Semuanya itu benar-benar ada waktunya.kalo udah waktunya,semua jalan akan dibukakan untuk menuju ke arah sana.Kuncinya hanya sabar,sabar,sabar,yakin dan usaha.
Sekarang saya sedang memperhatikan teman-teman saya yang sudah mulai terlihat "mau jadi apa".Dan mungkin bulan depan,bulan depannya lagi,tahun depan,atau tahun depannya lagi saya bisa seperti mereka.
Sekarang saya hanya bisa berkata "sabar....belum waktunya".Tapi nanti (entah kapan) saya akan berkata "Ya...inilah waktunya".

Rabu, 23 Maret 2011

Mau Menyalahkan siapa ? (buat yang belum waktunya pacaran)

Pembaca yang budiman,saya mau sharing lagi-lagi sedikit hal kecil tentang hidup.
ooooooo tidaak bisa,dia donk yang salah.kan dia yang ninggalin saya.
haduuuuh......apa si ini ? mungkin anda sering ya mendengar teman-teman anda mengeluh karena ditinggalkan kekasih hatinya.Awalnya memang saya juga begitu,tapi setelah menjalani "kesendirian" (red : jomblo...hahaha) yang sudah sekitar 6 bulan ini saya lewati,saya mulai mengerti kenapa islam tidak pernah menganjurkan yang namanya "pacaran" (yang saya bahas bukan dari sudut pandang ulama,ini hanya menurut sudut pandang saya sebagai orang awam saja).Awal-awal putus pun saya masih menyalahkan my ex (red : tilas kabogoh..haha) yang sudah meninggalkan saya.Tapi sekarang saya sadar (alhamdullillah),bahwa yang salah adalah SAYA.
Okeh...dibawah ini adalah beberapa kemungkinan kenapa kekasih hati anda pergi meninggalkan anda sambil
menggandeng pasangan barunya (boleh sambil membayangkan)
1.Jenuh
   Jangan salakan siapa-siapa...semua orang,semua hubungan pasti akan menemui hal yang satu ini.Salahnya adalah anda sudah tau dalam sebuah hubungan pasti ada jenuhnya.Dan anda pun sudah tau konsekuensinya kalau ga putus ya selingkuh(mujurnya bisa lolos dan melanjutkan hubungan seperti biasa) tapi masih aja pacaran.
2.Manusia tidak pernah puas
 Jangan salahkan siapa-siapa,apalagi sampai menyalahkan Tuhan karena sifat dasar manusia yang satu ini.Coba tengok mungkin anda pun begitu.

3.Anda bukan orang yang seperti dia inginkan
 Jangan salahkan siapa-siapa,setiap orang memang punya kriteria masing-masing.Jika benar ini alasannya,anda punya dua pilihan.Jadi apa yang dia inginkan (kalau positif ya bagus malahan) atau sudahi saja karena takan ada kecocokan.
4.Emosi Labil
 Seusia saya ini (sebelum 20thn) emosi masih sangat labil.Sekarang bilang sayang,seminggu kemudian sudah merasa bosan,2 minggu bertahan dengan kondisi awut-awutan,setelah itu putus.Salahnya adalah sudah tau begitu,masih nekat pacaran.yang nomor 4 mah wajar kata psikolog juga...
 yang paling menyakitkan itu yang nomor 5...
5.Tergoda perempuan lain
  Jangan salahkan siapa-siapa,kita harus sadar didunia ini banyak yang lebih indah dari kita.Salahnya adalah anda sudah tau ini tapi masih aja berkata "kurang apa sih gue ? apa sih lebihnya dia ? dan bla bla bla.....(ini saya banget dulu..haha).

Saya yakin sebelum anda pacaran pun sudah terfikir sama hal-hal diatas kan ?? tapi kenapa anda masih nekat pacaran ?? kenapa ayooo.....
Semua kemungkinan yang saya sebutkan diatas adalah hal yang wajar bagi anak seusia saya (sebelum 20thn,masih bau kencur kata orang mah).Laki-Laki pun punya alibi sendiri kenapa mereka melakukan hal-hal diatas.
Saya pernah ngobrol dengan teman saya (laki-laki) yang notabene sangat amat playboy,tapi akhirnnya dia menikah juga.Saya bilang sama calon istrinya "Kamu hebat bisa naklukin dia,dari sekian banyak wanita kamu bisa terpilih jadi istrinya".Eh teman saya nyeletuk..."Dia ga hebat,dia cuma beruntung karena datang tepat pada waktunya" (saya cuma bisa melongo mendapat jawaban yang sesimple itu)
Belakangan ini saya baru tau ternyata sebelum mapan,laki-laki itu tidak serius sama hubungan-hubungan semacam itu.Mau berapa lama pun dia pacaran,yang dipilih adalah "yang datang pada waktunya".
Jika anda sudah lelah dikhianati,dan ingin hidup bersama dengan orang lain (red: menikah),cobalah anda datang pada seseorang yang sudah tepat "waktunya".
Saya rasa ini juga adalah alasan kenapa islam tidak pernah menganjurkan pacaran.Islam selalu menginginkan yang terbaik untuk umatnya.Semua ada waktunya,dan islam punya literatur yang sangat luar biasa untuk itu.
Jadi saat anda harus merasakan sakit hati sebelum waktuny,mau menyalahkan siapa ?
semoga bermanfaat...

Sabtu, 12 Maret 2011

Rezeki sudah ada yang ngatur

Kalimat ini terdengar simple tapi faktanya kalimat ini begitu kompleks.
Ketika kalimat ini diucapkan pada 2 kondisi yang berbeda,akan berbeda pula pengaruh dan pembenarannya.
saya akan berkomentar bahwa kalimat ini salah,kalimat ini tidak benar,kalimat ini adalah pembodohan jika anda mengatakkannya dalam kondisi bersantai sambil mengepulkan asap rokok sementara istri anda teriak-teriak didapur karena berasnya habis.
Tapi sebaliknya..
Saya akan berkomentar bahwa kalimat ini benar,bahkan sangat amat benar jika anda mengatakkannya dalam kondisi seperti Bpk.Hanani (70th),seorang lansia yang mampu bertahan hidup di jakarta hanya dengan mengandalkan penghasilannya sebagai penjual papan cucian tradisional.Dengan usia yang sudah uzur,bahkan dengan katarak yang dideritanya sejak 20 tahun silam beliau masih mau mencari rezeki dengan cara halal.
Warga Pondok Pinang,Jaksel ini setiap harinya harus menempuh 1 jam perjalanan dengan berjalan kaki (sambil mendorong gerobak dan ditemnai isterinya) untuk menuju areal Pondok Indah dimana ia biasa berjualan.
Bayangkan,ditengah-tengah modernisasi yang sedang berkembang,ia hanya menjual papan cucian tradisional saja.
"pa,kan sudah banyak yang punya mesin cuci,ko bapak masih mau berjualan ini...?? apa nggak takut kalo nggak laku ??"
"ya takut,tapi kan de rezeki itu sudah ada yang ngatur."
subhannallah...sebuah nilai keprcayaan yang sangat tinggi dimata saya.
Sekarang mari kita tengok sebentar sudut pandang sang pembeli.
"mas ko beli ini (papan cucian),emang dirumah ga ada mesin cuci ?"
"ada mba,tapi saya kasihan sama bapaknya,lagian lebih bersih kalo dicuci pake tangan dulu."
Lihatlah...betapa adil Tuhan kepada mahluknya.sudah diatur sedemikian rupa rezeki Bpk.Hanani yang ternyata rezekinya juga datang dari kemurahan hati sang pembeli.
Sepenuhnya saya percaya bahwa "Rezeki sudah ada yang ngatur" dengan syarat kita sendiri yang harus percaya dan berusaha.

Rabu, 09 Maret 2011

Menulis adalah BEBAS

Apakah anda harus menjadi orang sukses ketika anda menulis dengan tajuk kesuksesan ?
Apakah orang yang menulis sebuah artuikel kesehatan adalah orang yang sudah pasti sehat ?
Jawabannya adalah "belum tentu".
Kenapa begitu ?? karena menulis adalah bebas .
Sama seperti ketika anda membaca sebuah tulisan tentang (examp) "7 Tempat Terluas didunia".Apakah anda fikir orang yang menulisnya pernah ngukur-ngukur sendiri luas tempat-tempat itu ?? tentu saja tidak kan..

Ya...menulis adalah bebas.
Siapapun anda,anda boleh menulis.Dan apapun itu bisa anda tulis.Mulai dari pengalaman pribadi,pengalaman orang lain,hasil penelitian orang lain (dengan ijin si empunya tentunya),atau bahkan sesuatu yang hanya baru ada difikiran anda saja (belum terealisasi).
menulislah dengan prinsip tulisan yang anda sajikan adalah sopan yang tujuannya just for giving information,dan triiiing....tulisan anda akan diterima tanpa kontra.
Sebagian dari pembaca tak melihat siapa yang menulis,tapi apa yang anda tulis dan sejauh mana tulisan anda bermanfaat bagi mereka.